Paslon Walikota Banda Aceh: Libatkan Aktor LGBT dalam Parodi Video Pilkada
BANDA ACEH – Pemilihan Walikota Banda Aceh kembali menuai kontroversi setelah salah satu pasangan calon (paslon) melibatkan aktor LGBT dalam parodi video kampanye Pilkada. Langkah ini menuai kritik keras dari berbagai elemen masyarakat, terutama karena dianggap tidak sejalan dengan syariat Islam dan kearifan lokal Aceh.
Forum Pemuda Aceh, melalui ketua umum Syarbaini, mengungkapkan kekecewaannya terhadap parodi yang dianggap tidak mencerminkan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Banda Aceh. “Kami sangat menyayangkan adanya calon walikota yang memfasilitasi LGBT dalam berkreativitas. Mereka menjual syariat Islam dalam kampanye, tetapi tindakannya tidak mencerminkan komitmen tersebut,” ujar Syarbaini.
Warga Banda Aceh pun turut bereaksi terhadap video tersebut. Mereka menilai keterlibatan aktor LGBT dalam kampanye politik sebagai langkah yang kontraproduktif dengan janji paslon yang menyatakan diri pro syariat Islam. “Masyarakat bisa melihat sendiri siapa pemeran di video tersebut, seperti Zainu. Bisa dicek langsung di media sosial mereka, siapa mereka sebenarnya,” ujarnya
Kontroversi ini semakin mencuat setelah nama aktor yang terlibat dalam parodi tersebut tersebar luas di media sosial. Beberapa akun Facebook dan Instagram menunjukkan keterlibatan aktor yang diduga berafiliasi dengan komunitas LGBT, menimbulkan perdebatan hangat di kalangan masyarakat.
Polemik ini memunculkan pertanyaan tentang integritas dan komitmen calon pemimpin Banda Aceh dalam menjaga nilai-nilai budaya dan agama yang selama ini menjadi ciri khas daerah tersebut. Banyak pihak menuntut agar paslon tersebut memberikan klarifikasi dan penjelasan atas keterlibatan aktor LGBT dalam kampanye mereka.
Forum Pemuda Aceh mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin yang benar-benar berkomitmen terhadap nilai-nilai syariat Islam. “Kita harus memilih pemimpin yang tidak hanya bicara soal syariat, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam tindakan nyata,” tutup Syarbaini.