PEKANBARU | Kasihan siswa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 17 Pekanbaru sudah satu tahun siswa sekolah tersebut menumpang belajar di ruangan wisma PGRI milik Provinsi Riau ,di Jalan Wisma PGRI Kelurahan Delima Kecamatan Tampan, lantaran gedung sekolahnya yang berlokasi Jalan Fajar Ujung Kelurahan Banda Raya Kecamatan Payung Sekaki,belum rampung pembangunanya.
Proyek pembangunan sekolah ini dikerjakan oleh CV Romalindo pada tanggal 16 Mei 2024 , dengan nilai kontrak Rp 2 miliyar lebih,sumber dana dari APBD Riau tahun 2023 dan hingga kini tak jelas lagi kelanjutan pembangunanya karena sejak bulan Agustus 2023 tahun lalu pekerjaannya dihentikan.
Dari pantauan LintasRiauNews. com dilapangan tampak ada bangunan dua unit, gedung pertama untuk dua ruang kelas sudah selesai dibangun dengan bobot diperkirakan sekitar 80 persen.
Untuk bangunan kedua rencananya untuk ruang kelas, ruang majelis guru, ruang tunggu, ruang kepala sekolah, ruang tata usaha dan ruang tamu.
Kondisinya bangunan kedua ini belum pekerjaan baru sebatas pemasangan kuda-kuda rangka baja ringan, kusen pintu sudah mulai lapuk,disisi lain terlihat balok melintang bekas patahan,sedangkan didalam gedung dindingnya ada yang retak.
Dari sumber media dilapangan patahnya balok tersebut disebabkan tertimpa oleh alat berat saat menguruk tanah kedalam bangunan.
Salah satu tokoh masyarakat Kelurahan Bandar Raya, Sudarto saat ditemui awak media LintasRiauNews.com beberapa waktu lalu, membenarkan pembangunan SMAN 17 ini dihentikan pekerjaan sudah hampir setahun
Sudarto berharap Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan Provinsi Riau untuk dapat segera melanjutkan pembanguan sekolah tersebut
Ia sangat prihatin kondisi anak – anak pergi sekolah jauh dari tempat tinggal siswa, apalagi anak anak kami ini yang bersekolah di SMA 17 kebayakan dari keluarga ekonomi kelas menengah kebawah, “ungkapnya
Lebih lanjut Sudarto menceritakan perjalanan panjang perjuangan tokoh tokoh masyarakat setempat untuk bisa mewujudkan harapan masyarakat berdiri sebuah SMA Negeri di Kelurahan Banda. Raya Kecamatan Payung Sekaki.
Selain itu dijelaskan ya bahwa tanah bangunan sekolah ini merupakan tanah milik dari mantan Kepala Desa Labuh Baru,Raden Mas Maein yang hibahkan kemasyarakat untuk pembangunan Sekolah Negeri, dan alhamdulillah Pemerintah provinsi Riau melalui Dinas Pendidikan Provinsi Riau telah mewujudkan harapan warga Kelurahan Bandar Raya dengan dibangunya SMAN 17 ini , ‘ungkap Sudarto
Terkait hal itu, Plt Kepala Bidang Disdik Riau (Kabid) SMA Alfira, M.Pd, mengatakan, masalah dihentikanya pembangunan SMA 17 , karena ada kesalahan dari kontraktor sanksinya perusahan langsung dilacklist.
Saat ini sambung Alfira kita sudah.mempersiapakan semua dokumen untuk dilakukan tender kelanjutan pembangunan sekolah SMA ini.
Sebelum dilanjutkan kami sudah meminta Tim Ahli Penilaian Mutu Bangunan untuk melakukan penilaian apakah bangunan sekolah tersebut bisa dilanjutkan, begitu juga kami telah meminta Inspektorat untuk mengevaluasi spek bangunan tersebut.
Dan alhamdulillah Tim Ahli Penilaian Mutu Bangunan dan Pihak Inspektorat Riau sudah mengeluarkan rekomendasi bangunan sekolah tersebut dapat dilanjutkan pembangunanya,Insya allah awal tahun depan kegiatan belajar mengajar di SMA 17 sudah menggunakan gedung yang baru,”pungkas Alfira **(Ros Binner Hutagaol)